Powered By Blogger

Rabu, 18 Juni 2014

lapran praktikum hidrologi tanaman (irigasi) pikri anggara




I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai  pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek).  Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air.  Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman.  Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal.  Pemberian air irigasi yang efisien selain  dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh  kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.
Irigasi ini di maksudkan untuk memberikan suplai air kepada tanaman dalam waktu , ruang , jumlah , dan mutu yang tepat.  Pencapai tujuan tersebut dapat di capai melalui berbagai teknik pemberian air irigasi . rancangan pemakaian berbagai teknik tersebut sesuai dengan karakteristik tanaman dan kondisi setempat . bagian ini akan membicarakan beberapa teknik pemberian air  irigasi  ,desain serta kinerjanya.
Fungsi Irigasi memasok kebutuhan air tanaman, menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan, menurunkan suhu tanah, mengurangi kerusakan akibat frost, melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah. Irigasi bertujuan untuk membantu para petani dalam mengolah lahan pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang sering kekurangan air, meningkatkan Produksi Pangan terutama beras, meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi, meningkatkan intensitas tanam, meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan jaringan irigasi perdesaan.
Untuk itu kami melakukan praktikum di daerah petapahan untuk mengetahui saluran irigasi yang ada di daerah tersebut, yang sangat bermanfaat bagi lahan pertanian masyarakat terutama pertanian padi.
B. Tujuan
            Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.
a.    Untuk mengetahui saluran yang ada di daerah petapahan.
b.    Untuk mengetahui manfaat irigasi.
c.                   Untuk mengetahui proses pengaliran dari sebuah irigasi ke sawah-sawah petani yang ada di petapahan











II. TINJAUAN PUSTAKA
Irigasi adalah  usaha penyediaan  dan pengaturan air  untuk  menunjang pertanian yang jenis nya meliputi irigasi air permukaan , irigasi air bawah tanah ,irigasi pompa da irigasi rawa .( PP 77/2001). Irigasi adalah usaha penyediaan ,pengaturan ,pemanfaatan ,dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenis nya meliputi irigasi permukaan ,irigasi jawa,irigasi air tanah , irigasi pompa dan irigasi tambak .(PP irigasi  no 20/2006).
Saluran irigasi yang berada didaerah Petapahan Kec, Kampar Timur dibangun pada tahun 1976/1977 dengan berbagai luas sebagai berikut: luas genagan 8 Ha, luas baku 800 Ha, luas potensial 465 Ha, luas fungsional 400 Ha, panjang saluran 24.030 m dimana terbagi menjadi 4 saluran diantaranya : saluran primer 2.344 m, saluran sekunder 12.106 m, saluran tersier 4.500 m, saluran pembuang 5.080 m, lembar bendung 14,70 m, lebar mercu 12,50 m, tinggi mercu 2,20 m, lebar pintu penguras 1,00 m, lebar pintu intake 0,95 m, tinggi pintu penguras 4,50 m, tinggi pintu intake 4 m, bangunan air 33 buah, diantaranya : bangunan sadap 15, bangunan siphon 2, bangunan bagisadap 9, bangunan gorong 6, dan bangunan bendung 1. Luas tanam MT I 327 Ha, luas tanam MT II 125 Ha, luas kolam ikan 7,6 Ha, dan hasil panen padi sawah dengan rata-rata 4,2 Ton/Ha.
Saluran irigasi yang ada didaerah Petapahan tepatnya di Desa Kampar, Sawah Baru, Pulau Rumbai, Pulau Tinggi, Koto Tibun. Kec. Kampar Timur sangat membantu masyarakat dalam bidang pertanian terutama bagi para petani padi sawah, dimana sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah sebagai petani. Di desa tersebut saluran irigasi tidak hanya dijadikan sebagai saluran untuk lahan pertanian tetapi digunakan juga oleh masyarakan untuk mandi dan berbagai aktivitas lainya.
Saluran yang ada didaerah Petapahan tepatnya di Desa Kampar, Sawah Baru, Pulau Rumbai, Pulau Tinggi, Koto Tibun. Kec. Kampar Timur kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat, dimana telah ada bangunan-bangunan yang telah retak dan berbagai permasalahan lainya. Pemerintah sebaiknya mengambil tindakan untuk merenovasi atau memperbaiki saluran irigasi tersebut agar tidak memiliki dampak yang dapa merugikan para petani dan masyarakat lainnya.












III. METODE PENELITIAN

A.  Tempat Dan Waktu
Tempat dan waktu praktikum ini dilakukan di Desa Kampar, Sawah Baru, Pulau Rumbai, Pulau Tinggi, Koto Tibun. Kec. Kampar Timur, Kec. Kampar  pada 30 Desember 2013
Berikut adalah skema daerah irigasi Petapahan Kabupaten Kampar dengan luas baku 800 Ha.
B.  Pelaksanaan Praktikum
Pengenalan saluran irigasi yang ada di Desa Kampar, Sawah Baru, Pulau Rumbai, Pulau Tinggi, Koto Tibun. Kec. Kampar Timur oleh salah satu tokoh masyarakat, penjelasan proses pembangunan saluran irigasi yang telah berdiri sejak1976/1977.Penjelasan titik-titik saluran irigasi yang berada ditengah sawah, bagaimana proses membuka dan menutupnya pintu saluran irigasi.










IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan praktikum atau kunjungan ke Desa Kampar, Sawah Baru, Pulau Rumbai, Pulau Tinggi, Koto Tibun. Kec. Kampar Timur bahwa saluran irigasi yang berada di desa tersebut sangat berpengaruh kepada hasil panen padi sawah para petani. Ketika para petani yang berada disebelah kiri mengalami kekurangan air disawah, pintu saluran irigasi sebelah kiri di buka dan pintu saluran sebelah kanan ditutup, apabila petani yang berada disebelah kanan mengalami kekurangan air disawah, pintu saluran irigasi sebelah kanan dibuka dan pintu saluran sebelah kiri ditutup.
Saluran irigasi tidak hanya dimanfaatkan oleh para petani padi sawah saja, melainkan warga masyarakat juga menggunakan saluran irigasi tersebut sebagai tempat mandi, mencuci dan aktifitas lainnya.
Saluran irigasi yang berada di Desa Kampar, Sawah Baru, Pulau Rumbai, Pulau Tinggi, Koto Tibun. Kec. Kampar Timur, bangunannya sudah tidak terawat lagi, dimanaditemukannya tembok penahan yang sudah retak-retak dan lainnya.
A.                  Sejarah Irigasi
Secara umum menjelaskan perkembangan mulai dari adanya usaha pembuatan irigasi sangat sederhana, perkembangan irigasi di Mesir, Babilonia, India,dll kemudian bagaimana perkembangan irigasi di Indonesia sampai saat sekarang.
Di Bali, irigasi sudah ada sebelum tahun 1343 M, hal ini terbukti dengan adanya sedahan (petugas yang melakukan koordinasi atas subak-subak dan mengurus pemungutan pajak atas tanah wilayahnya). Sedangkan pengertian subak adalah “ Suatu masyarakat hukum adat di Bali yang bersifat sosio agraris relegius yang secara historis tumbuh dan berkembang sebagai suatu organisasi di bidang tata guna air di tingkat usaha tani” (PP. 23 tahun 1982, tentang Irigasi).
Di Indonesia irigasi tradisional telah berlangsung sejak nenek moyang kita. Hal ini dapat dilihat juga cara bercocok tanam pada masa kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Dengan membendung kali secara bergantian untuk dialirkan ke sawah. Cara lain adalah mencari sumber air pegunungan dan dialirkan dengan bambu yang bersambung. Ada juga dengan membawa dengan ember yang terbuat dari daun pinang atau menimba dari kali yang dilemparkan ke sawah dengan ember daun pinang juga.
B.  Sistem Irigasi Zaman Hindia Belanda
Sistem irigasi adalah salah satu upaya Belanda dalam melaksanakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel) pada tahun 1830. Pemerintah Hindia Belanda dalam Tanam Paksa tersebut mengupayakan agar semua lahan yang dicetak untuk persawahan maupun perkebunan harus menghasilkan panen yang optimal dalam mengeksplotasi tanah jajahannya.
Sistem irigasi yang dulu telah mengenal saluran primer, sekunder, ataupun tersier. Tetapi sumber air belum memakai sistem Waduk Serbaguna seperti TVA di Amerika Serikat. Air dalam irigasi lama disalurkan dari sumber kali yang disusun dalam sistem irigasi terpadu, untuk memenuhi pengairan persawahan, di mana para petani diharuskan membayar uang iuran sewa pemakaian air untuk sawahnya. Waduk Jatiluhur 1955 di Jawa Barat.
Tennessee Valley Authority (TVA) [1] yang diprakasai oleh Presiden AS Franklin D. Roosevelt pada tahun 1933 merupakan salah satu Waduk Serba Guna yang pertama dibangun di dunia [2]. Resesi ekonomi (inflasi) tahun 1930 melanda seluruh dunia, sehingga TVA adalah salah satu model dalam membangun kembali ekonomi Amerika Serikat.
Isu TVA adalah mengenai: produksi tenaga listrik, navigasi, pengendalian banjir, pencegahan malaria, reboisasi, dan kontrol erosi. Sehinga di kemudian hari Proyek TVA menjadi salah satu model dalam menangani hal yang mirip. Oleh sebab itu Proyek Waduk Jatiluhur merupakan tiruan yang hampir mirip dengan TVA di AS tersebut.
Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat Kota Purwakarta). Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9milyarm3/thn.
C.  Pengertian Irigasi
Irigasi merupakan suatu ilmu yang memanfaatkan air untuk tanaan mulai dari tumbuh sampai masa panen. Air tersebut diambil dari sumbernya, dibawa melalui saluran, dibagikan kepada tanaman yang memerlukan secara teratur, dan setelah air tersebut terpakai, kemudian dibuang melalui saluran pembuang menuju sungai kembali.
Irigasi dikehendaki dalam situasi: (a) bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada kebutuhan tanaman; (b) bila jumlah curah hujan mencukupi tetapi distribusi dari curah hujan tidak bersamaan dengan waktu yang dikehendaki tanaman.
C.                 Aspek irigasi
Menjelaskan tentang: Aspek engineering dan Aspek agricultural. Aspek engineering menyangkut: (1) Penyimpanan, penyimpangan, dan pengangkutan (2) membawa air ke lading pertanian, (3) pemakaian air untuk persawahan, (4) pengeringan air yang berlebihan, dan (5) pembangkit tenaga air.
Aspek Agrikultural, menyangkut: (1) kedalaman pemberian air, (2) distribusi air secara seragam dan berkala, (3) kapasitan dan aliran yang berbeda, dan (4) reklamasi tanah tandus dan tanah alkaline.
E. Tujuan irigasi
Tujuan utama irigasi adalah untuk: Membasahi tanah, merabuk, mengatur suhu tanah, kolmatase, membersihkan air kotor, meninggikan air tanah, pemeliharaan ikan
Pengaruh dan syarat-syarat air guna irigasi.
Menjelaskan pengaruh air yang ada pada suatu daerah irigasi, dan bagaimana syarat-syarat air yang diperlukan untuk suatu daerah irigasi, seperti : air yang berasal dari dalam tanah; air berasal dari sungai, air berasal dari waduk, dananu, dan rawa;(1) Syarat air terhadap maksud irigasi, (2) syarat-syarat air terhadap tanaman, (3) pengaruh air irigasi terhadap tanah, (4) pengaruh Lumpur terhadap tanaman
F.  Jenis Irigasi
1. Irigasi Permukaan
Irigasi Permukaan terjadi di mana air dialirkan pada permukaan lahan. Di sini dikenal alur primer, sekunder dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
2. Irigasi Lokal
Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.
3. Irigasi dengan Penyemprotan
Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.
4. Irigasi Tradisional dengan Ember
Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.
5. Irigasi Pompa Air
Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudia dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
G.    Keadaan lokasi praktikum
1.         Gambar 1 waduk irigasi di daerah petapahan ,Kampar
Ini adalah keadaan waduk irigasi daerah petapahan,waduk ini banyak di manfaatkan oleh masyarakat dalam pertanian bahkan sebagai tempat mencuci pakaian,mandi,bahkan ada juga masyarakat yang memanfatkan airnya untuk di konsumsi.waduk ini mengairin persawahan dan kolam kolam yang ada di sekitar daerah Kampar.sistim irigasi ini adalah kumpulan air sungaai dan kemudian di alirkan kepersawahn dan kolam kolam yang ada di daerah Kampar.sistim irigasi ini sudah ada berpuluh puluh tahun yang lalu.
Pintu air bendungan sistim irigasi dipetapan ada 5 pintu air,pintu air ini berfungsi sebagai pembuang air jika debit air di bendungan berlebihan maka akan di buang melalui pintu ini,agar bendungan tidak meluap.pintu air ini juga dapat berfungsi sebagai penguras endapan lumpur yang ada di bendungan,sehingga bendungan tidak dangkal.

2.         Gambar 3 pintu air yang mengalir ke aliran primer


Pintu air ini berfungsi mengalir kan air ke aliran sekunder.pintu ini adalah pintu utama untuk mengatur pengairan yang ada di petapahan pintu ini juga dapat di sebut sebagai pinti control.pintu ini berperan penting dalam mengasup volume air yg di terima oleh masyarakat.
3.  pintu air yang menuju ke aliran tresier








Ini adalah gambar pintu air yang membagi primer menjadi sekunder yang seterusnya di alirkan klemasyarakat,pintu air ini juga menentukan banyak cabang yang ada pada aliran primer.
Pintu air tersier adalah pintu air yang mengalir ke sawah sawah dan kolam masyarakat,aliran ini dalah pembagian dari aliran primer atau anak aliran primer.pintu ini adalah yang mengatur masuknya air kedalam sawah sawah masyarakat.sehingga tanaman sawah dapat tumbuh subur.







4.                  Gambar 6 sawah yang dialiri irigasi petapahan
Ini adalah salah satu sawah yang mengandalkan air dari irigasi petapahan untuk pengolahannya.petani petani Kampar bercocok tanam pada pagi hari,lahan yang mereka Tanami adalah lahan yang di aliri air dari pengairan irigasi petapahan.
5.                  kolam ikan
Kolam ini tak beda halnya dengan sawah yg ada pada gambar 6.kolam ini juga mengandalkan aliran air dari irigani ini untuk sirkulasi airnya.sehingga ikan dapat tumbuh dengan baik.banyak petani petapan yang mengelola kolam ikan untuk meningkatkan pendapan ekonominya yang ada di sekitar bendungan petapahan.
V.    PENUTUP
A.  Kesimpulan
Saluran irigasi yang berada di Desa Kampar, Sawah Baru, Pulau Rumbai, Pulau Tinggi, Koto Tibun. Kec. Kampar Timur tersebut sangat berpengaruh kepada hasil panen padi sawah para petani dengan hasil panen yang mencapai 4,2 ton/Ha. Dan masyarakat juga bisa memanfaatkan bendungan irigasi untuk keperluan dan kebutuhan sehari hari.
B.  Saran
Sebaiknya saluran yang berada di Desa Kampar, Sawah Baru, Pulau Rumbai, Pulau Tinggi, Koto Tibun. Kec. Kampar Timur dapat dimanfaatkan lebih baik lagi untu mencapai hasil panen yang lebih tinngi, dan sebaiknya saluran irigasi tersebut dirawat.














DAFTAR PUSTAKA
Bendungan petpahan ,2011, kab. Kampar.
http/israesalen & hansen ,irigasi.1980.
PP. aliran air irigasi otomatis, 77/ 2001.




















DOKUMENTASI
Gambar 1.
Gambar 2.

Gambar 3

Gambar 4



Tidak ada komentar:

Posting Komentar